Monday, August 10, 2009

Rasio EV/EBITDA

Enterprise value (EV) merupakan rumus yang lebih baik bagi penentuan nilai suatu perusahaan publik daripada price to earning ratio (P/E). Sebab, EV juga memasukkan unsur utang. Analis atau investor bisa menggunakan EV untuk menentukan harga saham perusahaan. Seringkali, analis atau investor memakai perbandingan EV dengan EBITDA (EV/EBITDA).


EBITDA adalah singkatan dari earning before interest, tax, depreciation, and amortization atau laba sebelum dikurangi beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Jadi, sudah pasti nilai EBITDA lebih besar ketimbang laba bersih.

Ada beberapa alasan mengapa investor atau analis memakai rumus EV dibagi EBITDA (EV/EBITDA). Di antaranya, rasio ini berguna untuk membandingkan perusahaan publik lintasnegara. Sebab, rumus ini meniadakan efek distorsi kebijakan pajak yang hanya berlaku di suatu negara.

Selain itu, rumus ini berguna untuk menemukan calon sasaran akuisisi yang masih menarik. Sekali lagi, EV adalah rumus yang lebih baik ketimbang kapitalisasi pasar untuk menghitung nilai perusahan. Sebab, EV juga memasukkan unsur utang.

Perusahaan yang memiliki EV/EBITDA rendah bisa dipandang sebagai calon sasaran akuisisi yang baik atau tempat investasi yang baik. Jangan lupa, bandingkan EV sasaran dengan EV emiten lain atau industri.

Untuk membuktikan rumus EV/EBITDA lebih baik dalam menentukan nilai perusahaan ketimbang kapitalisasi pasar, mari ambil saham Google dan Wal-Mart sebagai contoh.

Pada 23 Oktober 2007, kapitalisasi pasar Google sudah lebih besar daripada Wal-Mart. Padahal, Wal-Mart merupakan perusahaan yang lebih besar. Saat itu, kapitalisasi pasar Google mencapai US$ 210,93 miliar sementara Wal-Mart US$ 178,72 miliar. Jadi, ada perbedaan sekitar US$ 32,21 miliar.

Adapun, EV Google US$ 190,62 miliar sedangkan EV Wal-Mart lebih besar, yakni US$ 221,04 miliar. Alhasil, EV/EBITDA Google 37,22 kali dan Wal-Mart 8,21 kali. Ini berarti, investor bersedia membayar tinggi untuk perusahaan yang tumbuh pesat seperti Google.

Tapi, secara fundamental, Wal-Mart sebenarnya lebih baik. Lantaran nilai sahamnya melaju jauh melebihi nilai perusahaan, investasi di saham Google pun memiliki risiko lebih tinggi. Ini terlihat ketika tahun lalu krisis finansial menghajar pasar saham Amerika Serikat (AS).

Pada 20 November 2008, kapitalisasi pasar Google tersisa US$ 81,65 miliar atau anjlok 61%. Tapi, kapitalisasi pasar Wal-Mart masih tumbuh 11% menjadi US$ 199,14 miliar. EV Google turun dalam menjadi US$ 73,73 miliar sedangkan EV Wal-Mart masih naik menjadi US$ 241,63 miliar. Otomatis, EV/EBITDA Google menukik 74% menjadi 9,67 sementara EV/EBITDA Wal-Mart turun 2,6%menjadi 7,99 kali.


Published: KONTAN, 18 Juli 2009

2 comments:

  1. ahh itu mah kebetulan aja karena waktu itu kan Google ada issue mau dijual ke Amazon

    ReplyDelete